SELAMAT DATANG GUYS

Jumat, 28 September 2012

"KALAU"

kalau aku jadi gelas kaca yang gampang rapuh, kamu juga harus jadi piring kaca yang gampang pecah. supaya sama-sama bisa merasakan bagaimana rasanya terbelah menjadi berkeping-keping dan gabisa benar-benar utuh lagi. :')

KESALAHAN

katakan padaku bahwa perasaan ini salah. katakan pada mereka bahwa kamu yang membuatnya selalu salah. tapi kamu tidak berani mengatakannya, kan? bahkan setelah kamu meninggalkanku dengan cara yang mengerikan. ya, kamu tidak lebih dari sebuah kesalahan dalam hidupku. :')

Sabtu, 01 September 2012

How can I move on when I'm still in love with you …

How can I move on when I'm still in love with you …
I have no idea with a dream, right now.!!
Menulis, aku tak tahu apa yang harus ditulis. Kini kata-kata sepertinya membeku dimana partikel tidak mampu untuk bergerak lagi.  Aku hanya kembali mengingat saja, masa lalu yang sedikit demi sedikit tertutup oleh awan mendung. Dan tiba-tiba badai.
Dulu, aku pernah berdoa pada Tuhan untuk dapat kembali jatuh cinta. Kala itu adalah suatu puncak dari keputusasaan, ketikaaaaaaaaaaaa padanan kata tak lagi terucap. Ketika menutup hati„ dan terpaku disisi jalanan kesuraman.
Ya Allah. If I am to fall in love, let me touch the heart of someone whose heart is attached to you.
Iya, itu dulu. Sekarang, aku telah jatuh cinta. Kini aku tau jawabannya atas keresahan yang aku rasakan dari dulu hingga saat ini, “How can I move on when I’m still in love with you …

Hanya saja pikiranku tidak enak sekarang. Seperti badai dilautan, ombak pecah terombang-ambing disela-sela  alunan kehancuran (aku)
Perbincangan malam masih berlanjut. Aku masih saja ingin bercerita banyak, tanpa bosan untuk mengeluarkan isi hati. Dan bulan, masih saja tetap indah bersanding dengan bintang, diatas sana. Namun aku masih saja tetap menjadi gumpalan kegalauan.   
jika aku ingin menangis maka aku tidak ingin menjadi sedih, jika aku sedih maka jangan biarkan hati ini menjadi perih, saat semua terasa perih aku tidak ingin semua yang ku katakan ini akan terdengar lirih. maka untuk itulah kamu aku pilih, supaya malamku tidak lagi penuh dengan hati yang merintih.
Bahkan dunia kita berbeda. Perbedaan yang telalu menanjak dipersimpangan jalan, 
but I’m still in love with you. Adakah alasan lain, yeah, hanya itu. Yang membuatku merana. Ah sial, merana.hahahahaha
Serupa langit senja, senyummu selalu memberikan hangat yang berbeda setiap harinya. Menyenangkan. Dan aku tak akan bosan.
Ini semua, tidak apa apa. Kamu tidak perlu tahu isi hatiku. Cukup saja kamu tahu, saya masih mencoba menerka-nerka, isi hati kamu yg sesungguhnya.
So I’m not moving…
I’m not moving
I’m not moving…
I’m not moving

Kamu membaca ini kan, semoga.

antara cinta dan benci?

Terjebak di antara dua rasa yang saling bertentangan, sungguh sangat menyiksa hati. Membuat diri sendiri merasa serba salah dan tidak tau harus bagaimana menentukan sikap. Di satu sisi hatiku, aku sangat membenci dirimu. Namun di sebelah sisi lain hatiku, aku sangat-sangat menyayangi kamu. Perasaan seperti ini sangat membuat frustasi.

Adakalanya ingin menggenggam tanganmu, namun adakalanya ingin memukul kepalamu. Kenapa hubungan kita bisa menjadi serumit ini, serusak ini?? Beribu kali aku berusaha mendapatkan jawabannya, namun tetap saja tidak pernah aku dapatkan. Untuk kesekian kali juga aku berusaha untuk bersikap biasa saja, seolah tidak ada rasa lain di hatiku untuk kamu selain rasa cinta, tapi gagal. Ahhh mungkin aku tidak terlalu berusaha keras untuk ‘berakting’. Entahlah… Yang pasti rasa benci yang begitu kuat itu selalu muncul tanpa pernah permisi.
Aku ingin belajar untuk bersikap tidak peduli dengan hidupmu, benar-benar tidak peduli. Sama halnya seperti kamu juga tidak pernah peduli dengan hidup aku. Karena ga ada gunanya care sama kamu, kamu tidak pernah menghargainya, tidak pernah menganggap semua yang aku lakukan buat kamu. Tidak pernah beranggapan bahwa itu sebuah bentuk perhatian, kamu cuma menilainya dengan anggapan bahwa itu biasa,

Ahhh sudahlah, kuputuskan untuk tidak perlu lagi membahasnya, karna hanya akan membuat rasa perih di hati aku. Biarkan saja begini adanya, jangan membuat hubungan yang sudah rusak ini bertambah rusak. Hanya perlu lebih banyak me’stock ‘plester’. Agar bisa langsung kugunakan disaat perasaanku kembali terluka karenamu, hingga luka itu tidak perlu sampai melebar.
Jadi kini aku tau, saat perasaan antara benci dan cinta itu mulai muncul, aku akan menyelipkan KASIH diantara rasa itu~

DULU.

Entah mengapa ketika bersamamu semuanya terasa benar
Bahkan rasa ini
Jika mencintaimu adalah hal yang salah, maka aku tak kan pernah benar

Segalanya begitu terasa sempurna
Hingga harapan itu hilang 

Hanya debu yang tersisa
hanya bayangmu yang ku punya
dan hanya kenangan bersamamu yang setia menemaniku

Engkau adalah satu-satunya alasan
mengapa aku ingin kembali ke masa itu

Masa-masa ketika aku merasa aman
Ketika aku merasa disayang
dan ketika aku merasa sebagai bagian dari hari-harimu

Aku..
aku benci momen ini
ketika kesepian kembali datang
ketika cemburu kembali menjadi kawan

Aku benci kamu dengan sepenuh cinta.

dulu.. "kita"

kamu, datang membawa selembar kertas dan pensil, menemui ku. aku juga memiliki kertas dan pensil. seiring berjalannya waktu ternyata kertas kamu dan aku bisa disatukan menjadi kita. 
time by time kita saling melengkapi gambar satu sama lain, saling berbagi cerita satu sama lain sampai akhirnya ditengah tengah itu semua pensil kamu patah. tidak ada satupun dari kita yang memiliki serutan untuk pensil mu, tapi masih ada aku, aku bisa berbagi pensil dengan mu. kita tetap menggambar, bercerita bersama dengan satu pensil. pensil ku, 
aku berusaha membaginya dengan mu. sampai pada akhirnya 1 pensil ku yang ternyata tidak cukup kuat dipakai untuk berbagi bersama. aku sedih, mengapa kamu tidak berusaha mencari serutan itu untuk kembali meruncingkan pensilmu agar tetap bisa menggambar dan bercerita bersama ku. 
aku mungkin capek, karena hanya aku yang berusaha agar kamu tetap bisa menggambar dan bercerita, bersama. hanya aku  yang berusaha agar kita tetap bersama. 
sampai pada akhirnya pun aku hampir menyerah, mengapa kamu tidak memahaminya? mengapa kamu tidak berusaha mencari serutan itu, untuk pensil kita berduaa, untuk kisah dan gambar kita yang sekarang terhenti sejenak. padahal aku sudah cukup berusaha mempertahankan agar kita tetap bisa menggambar dan menulis bersama, di kertas kita….. 
akhirnya pun kamu pergi, tanpa usaha mencari serutan itu, meninggalkan kertas kita dengan dua buah pensil yang patah. aku sakit, semuanya terhenti, dan kamu pergi tanpa usaha apapun untuk menjalankannya kembali. 
aku tetap disini, bersama kertas kita dengan gambar dan cerita yang tak lagi kita gambar dan tulis bersama. aku tetap membaca dan memandanginya setiap hari dan menunggu. mungkin saja kamu pergi dan kembali, memberi kejutan dengan membawa serutan untuk kita. aku tetap menunggu dan kamu tak pernah kembali. kamu tau? gambar dan cerita kita begitu indah hingga aku saja tak sanggup menghapusnya. 
oh iya, aku tidak pernah memberitaukan mu aku memiliki sebuah penghapus, karena sunguh sejak kau datang pun aku tidak pernah ingin menggunakannya diatas gambar dan cerita kita… kau tau kan perbedaan ‘tidak bisa’ dan ‘tidak mau’? aku tetap saja terjebak di ketidakinginanku menghapus semuanya dan masih mencoba mengikhlaskan kamu pergi entah kemana. 
pelan pelan, aku berusaha. sedikit sedikit dengan hati hati aku membranikan diri untuk menghapusnya. sakit, sungguh aku sakit. aku ingin tau rasanya jika saja kamu yang harus menghapusnya. aku ingin tau apakan kamu juga sesakit ini waktu meninggalkan ku tanpa usaha apapun? kamu tau, bahkan kertas yang sudah kuhapus pun masih meninggalkan bekas. aku terus berusaha menghapus sedikit demi sedikit apa yang sudah aku dan kamu ciptakan bersama. maap aku tidak bisa lagi menggunakan “kita” karena “kita adalah aku dan kamu ketika bersama. dan sekarang kamu tak lagi disini.
disisa sisa semuanya, seseorang yang lain datang. dia datang membawa selembar kertas yang baru. memberikannya padaku. aku takut. aku takut kalau orang asing ini adalah “kamu” yang lain. yang nanti juga akan menyerah, yang nanti pada akhirnya akan meninggalkan ku.. aku takut, sangat takut sejujurnya. dengan sedikit harapan yang tersisa, aku berdoa semoga orang itu bukan ‘kamu’ yang lainnya.. :')